
jpnn.com, GRESIK - Ancaman krisis air bersih masih melanda warga Kota Santri, Gresik, Jatim. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) menyebut ada 63.558 jiwa atau 15.128 kepala keluarga (KK) yang kekurangan air.
Mereka tersebar di 26 desa di enam kecamatan. Warga Gresik Selatan paling merasakan kekeringan.
Mereka terdampak kemarau panjang. Krisis air bersih. Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Kedamean. Kecamatan Benjeng paling parah.
Ada delapan desa yang mengalami krisis air bersih. Di Cerme, ada empat desa dan tiga desa di Kedamean.
Di Gresik Utara, krisis air bersih melanda Bungah dan Sidayu. Di Duduksampeyan, krisis air bersih melanda enam desa.
Krisis bisa saja meluas. Sebab, menurut BPBD, musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga Oktober.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik DPBD Gresik Firman Abdullah mengatakan, instansinya siap mengedrop air bersih mulai awal Agustus.
''Sekarang sudah 19 desa yang mengajukan dropping air,'' kata Firman.
-
Kamis, 26 Juli 2018
Jokowi: Pasar Tradisional Masih Jadi Pilihan Jika... -
Kamis, 26 Juli 2018
Prediksi dan Rekor Pertemuan Persebaya vs Persib -
Kamis, 26 Juli 2018
Hamil 9 Bulan, Mytha Lestari Tetap Nyanyi -
Kamis, 26 Juli 2018
Tata Janeeta Rencanakan Bulan Madu ke Eropa -
Kamis, 26 Juli 2018
Pandji Pragiwaksono, Gak Harus Tenar Untuk Bikin Tur Dunia -
Rabu, 25 Juli 2018
Dahsyatnya Gelombang Pasang Terjang Pantai Selatan Jogja -
Rabu, 25 Juli 2018
Viral, Polisi Setop Pemotor Bonceng 3, Ternyata Bawa Jenazah -
Rabu, 25 Juli 2018
BMAPtech Terus Dorong Transformasi Digital di Indonesia
No comments:
Post a Comment